FAJARNUSANTARA.COM- Turnamen sepak bola Doamu Cup 2024 sesi kedua resmi dimulai di Lapangan Sepak Bola Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor, Sabtu (27/7/2024). Acara ini dibuka oleh mantan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir.
Dalam acara tersebut Doni Ahmad Munir disambut lengser sekaligus pengalungan bunga, selain itu dilanjut Senam Sumedang Simpati.
Ketua pelaksana, Abah Holik, mengungkapkan bahwa Doamu Cup ini khusus untuk pemain usia 45 tahun. Sebelumnya, sesi pertama telah digelar di Situraja dan diikuti oleh 16 tim dari berbagai desa di wilayah timur Sumedang. Pada sesi kedua ini, turnamen diikuti oleh 16 tim dari wilayah barat, sehingga total peserta mencapai 32 tim.
“Alhamdulillah, total peserta Doamu Cup sesi kedua ini ada 32 tim dengan jumlah pemain dan official mencapai 800 orang. Untuk wilayah barat, turnamen ini diikuti oleh tim dari Kecamatan Jatinangor, Cimanggung, Tanjungsari, Pamulihan, dan Buahdua. Hadiah yang disiapkan totalnya Rp 21 juta, dengan rincian juara pertama mendapat Rp 10 juta plus piagam dan medali, juara kedua Rp 5 juta, juara ketiga Rp 4 juta plus piala dan medali, serta juara keempat Rp 2 juta,” kata Holik.
Holik menambahkan bahwa turnamen ini tidak memungut biaya pendaftaran alias gratis. Turnamen ini murni sebagai ajang hiburan rakyat dan upaya mempersatukan tali silaturahmi antara perangkat desa dan BPD atau remaja kolot di Kabupaten Sumedang.
Tujuan dari Doamu Cup, menurut Holik, adalah untuk membahagiakan masyarakat dan mengolahragakan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian, usaha, dan pedagang kecil.
“Semoga ke depannya turnamen Doamu Cup ini bisa rutin digelar di setiap desa,” harapnya.
Dony Ahmad Munir dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini adalah ikhtiar untuk menyalurkan hobi sepak bola, terutama bagi yang sudah dewasa.
“Ini adalah wadah untuk menyalurkan hobi dengan baik dalam bentuk turnamen. Selain itu, turnamen ini juga menjadi ajang silaturahmi antara para penggemar sepak bola dan menggairahkan potensi olahraga sepak bola di Sumedang,” katanya.
Dony juga menekankan pentingnya kompetisi dalam memperbaiki dan memajukan segala hal.
“Tidak akan ada perbaikan tanpa kompetisi, tidak akan ada perubahan tanpa kompetisi, dan tidak akan ada kemajuan tanpa diuji terus menerus,” tambahnya.
Dony berharap pertandingan ini menjadi ajang silaturahmi dan bukan hanya sekadar untuk mencari hadiah atau piala. “Satukan tekad untuk hiburan dan bermain secara fair play,” tutupnya.**