Ekonomi

Menghadapi Resesi, Ekonomi Global Turjun Bebas ke Minus 3 Persen

Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi global 2020 diperkirakan akan minus 3 persen. nilai tersebut jauh lebih rendah daripada krisis keuangan dunia tahun 2008-2009. Kala itu, perekonomian dunia tumbuh kurang 0,1 persen. Sejak masa great depression untuk pertama kalinya ekonomi Negara berkembang, Negara maju dan Negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi mengalami kondisi yang sama.

Kini seluruh Negara di dunia menghadapi resesi atau kelesuan ekonomi. Hasil proyeksi ini berdasarkan kondisi dunia saat ini yang dikitari wabah covid 19. Krisis yang kini terjadi menimbulkan ketidakpastian yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia.

Walau demikian, bila pandemi ini dapat ditangani di semester II-2020 dan kebijakan yang dilaksanakan efektif bisa mencegah kebangkrutan bisnis, menopang sistem keuangan, dan menjaga kehilangan pekerjaan atau PHK. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2021 akan kembali meningkat menuju 5,8%.

Musim pandemi ini membuat banyak Negara yang mengalami multikrisis, terutama pada bidang keuangan, kesehatan, dan harga komoditas yang merosot. Situasi ini akan menyebabkan situasi yang kompleks. Karena itu, penetapan kebijakan diharapkan dapat menyokong pasar keuangan, rumah tangga, dan perusahaan.

Diprediksikan pengaruh dari wabah covid 19 di beberapa negara di dunia akan mencapai puncaknya di triwulan II 2020 ini. Namun, sebagian Negara bisa berlanjut sampai semester II. Diharapkan pencegahan yang dilakukan tiap Negara dapat segera menghilangkan pandemi covid 19, dengan begitu pemulihan ekonomi global segera berlangsung.

Redaksi Fajar Nusantara

Fajar Nusantara merupakan media online yang terbit sejak tanggal 17 April 2020 di bawah naungan badan hukum PT. Fajar Nusantara Online (FNO). PT. FNO telah memiliki badan hukum resmi tercatat di Negara dan memiliki ijin berusaha sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Back to top button