FAJARNUSANTARA.COM,- Momentum bergengsi kembali bergulir di Ranah Priangan! West Java Investment Summit (WJIS) 2023 menggebrak dengan tawaran proyek-proyek spektakuler yang bakal membawa Provinsi Jawa Barat terbang makin tinggi.
Kali ini, fokus utama mengarah pada hijaunya infrastruktur dan sensasi “downstream industry” yang menarik.
Gubernur yang karismatik, Ridwan Kamil, membocorkan rencana menakjubkan ini. Nilai investasi fantastis senilai Rp70 triliun telah digelontorkan sebagai senjata pamungkas demi menggairahkan roda perekonomian.
“Ke depan, proyek-proyek green infrastructure dan lokasi-lokasi strategis untuk mengolah industri menjadi pusat perhatian kita,” tegasnya semangat.
Jangan lewatkan catatan manis dari Kang Emil, sapaan akrab sang Gubernur. Menurutnya, setiap Rp1 triliun yang ditanamkan mampu menampung 1.000 tenaga kerja. Bayangkan, jika dana luar biasa sebanyak Rp75 triliun berhasil dihimpun, maka tak kurang dari 75.000 orang akan menikmati kebahagiaan pekerjaan.
“Kesempatan emas bagi warga Jawa Barat!” serunya bergelora.
Tak hanya itu, kawan-kawan, jalinan investasi dan prestasi telah membaur dalam tarian 5 tahun. WJIS 2023 adalah babak kelima dari kisah inspiratif ini, yang berawal sejak tahun2019.
“Berkat usaha tanpa henti, dana investasi mencengangkan senilai lebih dari Rp800 triliun terakumulasi dalam 5 tahun gemilang,” ujarnya.
Rekor membanggakan diraih tahun lalu, dengan realisasi gemilang mencapai Rp174,6 triliun. Seperti bensin bagi mesin, investasi ini menjadi kekuatan pendorong ekonomi, memberi semangat luar biasa bagi Negeri Parahyangan.
Dibalik gemerlap tersebut, ada kisah sukses yang tak terhitung. Mengapa Jawa Barat selalu dihati investor?
Kang Emil menyuarakannya dengan penuh semangat. Pertama, infrastruktur terpandang, lengkap, dan kian megah. Sembilan jalan tol baru membuka peluang tak terbatas.
“Kedua, birokrasi yang tangkas dan responsif. Izin-izin berlipat ganda dalam waktu singkat, dari 8.000 menjadi 25.000 dalam beberapa tahun. Kemudahan menjadi kunci,” katanya.
Alasan ketiga adalah tumpukan produktivitas dan ketangguhan warga. Daya saing dan kompetensi tak terkalahkan. Investasi mengalir seperti sungai, ekonomi pun menggeliat. Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat mengalahkan seluruh Pulau Jawa, mencapai 5,45 persen.
“Di kuartal kedua 2023 ini, lonjakan ekonomi tetap kokoh di atas rata-rata nasional, yaitu 5,17 persen. Dunia menyaksikan, ekonomi Jawa Barat membara dalam kejayaan,” jelasnya.
Kesimpulannya, kaya RK Jawa Barat bukan sekadar tanah, tapi cerminan terbaik ekonomi Indonesia. Kang Emil berharap namanya akan dikenang, sebagai penjaga kejayaan perekonomian. Negeri ini makin bercahaya dan meriah.
“Dalam perhelatan megah WJIS 2023, Sekda Provinsi Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, memberikan kilas gambar proyek-proyek luar biasa yang tersedia,” paparnya.
Lebih lanjut Kang Emil Sepuluh proyek siap menggebrak, termasuklah Zona Ekonomi Khusus LIDO, Industri Sepeda Motor Listrik, serta Industri Komponen Sistem Rem dan Suspensi Kendaraan Bermotor.
Tidak ketinggalan pula, Industri Ban Pesawat dari Karet Alami, dan Bahan Baku Obat Paracetamol, Clopidogrel, serta Amoxicillin.
Deputy Gubernur Bank Indonesia, Yuda Agung, tak ketinggalan memberi sorotan luar biasa. WJIS terbukti merayu investor untuk membanjiri Jawa Barat. Tempat yang tak pernah sepi dari investasi dan bergelar juara di dunia investasi setiap tahun. Salah satu prestasi megah, proyek panel surya di PLTA Cirata Purwakarta, mewakili hasil mengagumkan dari WJIS.
“BI bukan sekadar penyimak, melainkan penopang utama. Jaminan stabilitas ekonomi menjadi kartu as yang dimainkan, mendukung langkah perbankan dalam mendanai proyek-proyek baru. Semangat untuk lebih memacu investasi, terutama di sektor energi terbarukan, semakin nyala,” paparnya.
Akhirnya, jangan lewatkan ucapan hati terima kasih dari Humas Jabar, Ika Mardiah, yang turut meramaikan suasana. Kini, mata dunia melihat dengan jelas, Jawa Barat bukan lagi sekadar daerah, melainkan pusat kehebatan ekonomi. Ingatlah, wajah terbaik ekonomi Indonesia adalah Jawa Barat.(smbs)**
