FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA – Harga cabai rawit merah, mulai tembus di angka Rp 100 ribu per kilogram. Harga itu, terjadi di sejumlah pasar tradisional di Jakarta, berdasarkan data dari Info Pangan Jakarta (IPJ).
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPK) DKI Jakarta membenarkan hal ini. Namun begitu, kenaikan harga tidak terjadi di semua pasar tradisional yang ada Ibu Kota. Kenaikan itu hanya di pasar-pasar tertentu, salahsatunya Pasar Tebet Barat, Jaksel.
“Cabai rawit merah ada yang menjual kisaran Rp75 ribu hingga Rp90 ribu per-kg. Jadi hanya di Pasar Tebet Barat yang harganya itu sampai Rp100 ribu,” kata Pelaksana Tugas Kepala DKPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati, Kamis (28/1/2021) seperti dikutip dari JPNN.com.
Disebutkan, ada juga pasar yang menjual harga cabai di bawah rata-rata pasar. Yakni sebesar Rp45 ribu per kg di Pasar Metro Atom, Pasar Baru yang ada di Jakarta Pusat. Dan mengenai adanya perbedaan harga cabai rawit merah ini, menurut Elly, disebabkan beberapa kemungkinan.
“Itu bisa saja pedagang memiliki stok cabai yang lama, sehingga dijual dengan harga terjangkau. Mungkin daripada busuk,” tuturnya.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, menjelang Natal dan Tahun Baru kemarin, rata-rata harga cabai merah besar di pasar tradisional di seluruh Indonesia naik 1,33 persen. Dimana awalnya Rp52.452 menjadi Rp53.150 per kilogram.
Begitu juga cabai rawit hijau naik 1,79 persen dari Rp41.801 menjadi 42.550 per kilogram. Sementara itu harga jual di tingkat pasar induk yang menjadi pemasok cabai untuk pasar tradisional di Jakarta, yakni Pasar Kramatjati, Pasar Cibitung dan Pasar Tanah Tinggi, Tangerang Selatan, memang mengalami kenaikan.
Masih menurut Elly, kenaikan harga cabai rawit merah itu, dikarenakan pasokan cabai dari sentra produksi di wilayah Jawa. Dimana untuk pasokan terhambat cuaca yang kurang mendukung. Sehingga petani tidak memetik cabai akibat hujan.
“Untuk antisipasi harga jual cabai di pasar tradisional terus melambung, tengah membicarakan dengan Kementerian Pertanian dalam memperpanjang operasi pasar (OP) cabai murah,” ujarnya. (**)
